Translate This Blog
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kurikulum

A.Kurikulum
I.Pengertian
kurikulum Secara etimologi,terma kurkulum berasal dari bahasa yunani curir yang berarti pelari dan curere yang berarti tempat berpacu.Dengan demikian istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi kuno di yunani yangmengandunng pengertian jarak yang harus di tempuh oleh pelari dari garis startsampai garis finish.
Banyak ara ahli yang menemukakan definisi kurikulum,di antaranya S.Nasution,dan Suyanto. Menurut S.Nasutonkurikulum dapat di pandang sebagai kurikulum tradisional dan kurikulum Modern,Kurikulum Tradisional sering di arttikan sebagai mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah,sedangkan dalam konteks Modern kuriulum mempunyai pengertian yang tidak hanya terbatas pada mata pelajaran tetapi menyangkut pengalaman di luar sekolah sebagai kegiatan pendidikan
Dan menurut Suyanto Kurikulum adalah sebagai aktifitas yang menyangkut semua kegiatan yag di lakukan dan di alami peserta didik dalam perkembangan bai formal maupun informalguna mencapai tujuan. (Abdurrahmansyah M.Ag,2007 :35-36,38). Sedangkan dalam konteks pendidikan islam (Tarbiyah Al-Islamiyah) istilah kurikulum sama dengan Manhaj atau Nahju yang definisinya adalah jalan atau cara yang di lakuan seseorang agar dengan segera mencapai tujuan hidup (Qurah,1979 :237).
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan kurikulum adalah semua kegiatan yang di rancang bagi terdidik untuk mencapai tujuan pendidikan.
II.Landasan Krikulum
Sebuah kurikulum pendidikan pada umumnya di susun dan di kembangkan berdasarkan sebagai landasan seperti landasan filosofis,landasan Sosiologis,landasan Psikologis,dan landasanOrganisator. Landasan Filosofis Landasan filosofis memerankan fungsinya sebagai pijakan elementer dari sebuah pembentukan konsep kurikulum pendidikan.Hal ini sesuai dengan makna yangdi kandung oleh nuansa falsafah yang dalam konteks modern di pahami sebagai ilmu yang berusaha untuk memahami semua hal yang muncul di dalam keseluruhan lingkup pengalaman manusia yang di harapkan agar dapat mengerti dan mempunyai pandangan menyeluruh dan sistematis mengalami alam semesta (universe) dan tempat bagi manusia sebagai bagian dari dunia (Barnadib,1999 :11).Menurut S.Nasution,sekurang-kurangnya ada tiga dimensi kefilsafatan yang harus di pertimbangkan ketika akan merancang kurikulum,antara lain adalah falsafah pendidikan,falsafah Negara,dan falsafah lembaga pendidikan.
Filsafat pendidikan tidak lain adalah pelaksanaan pandangan dan kaedah filsafat dalam bidanng pendidikan yang menentukan prinsip-prinsip kepercayaan terhadap berbagai masalah pendidikan.Filsafat pendidikan sebagai salah satu cabang dari kajian filsafat berusaha mengkaji masalah-masalah pendidikan di mana secara filosofis,kurikulum merupakan alat pemasukan (Input instrumental) sebagai sarana terwujudnya proses kegiatan pendidikan dan berarti pula sarana tercapainya tujuan pendidikan (Nurgianto,1988 : 29 )
Selain filsafat pendidikan,filsafat bangsa dengan corak dan modal dasar serta nilai budaya suatu bangsa sesungguhnya penting di pertimbangkan ketika merancang konsep kurikulum pendidikan.Filsafat bangsa biasanya merupakan akumulasi nilai dari semua suku,agama,golongan,dan kepentingan politik pada sebuah Negara yang selalu di arahkan agar semua program pendidikan di orientasikan untuk menjaga dan mengembangkan filsafattersebut.Dalam tatanan ini,pada dasarnya sangat dibutuhkan adanya korelasi yang signifikan antara filsafat suatu bangsa dengan nilai-nilai pendidikan yang selanjutnya dapat di rumusakan dalam bentuk filsafat pendidikan nasional di suatu Negara tersebut Unsur ketiga dari dimensi kefilsafatan selain filsafat pendidikan dan filsafat bangsa adalah aspek lembaga pendidikan.Bentuk filsafat lembaga pendidikan ini dapat di ketahui dari misi (mission),visi (vision) dan tujuan instutisional suatu lembaga pendidikan.Biasanya filsafat suatulembaga pendidikan jarang sekali di nyatakan secara jelas.spesifik,dan eksplisit dalam bentuk tetulis (Abdullah,1999 : 60 ).
Menurut S.Nasution dalam merumuskan sebuah filsafat lembaga pendidikan secara tertulis setidaknya perlimemiliki komponen-komponen.seperti :
a) Alasan rasional mengenai eksistensi lembaga pendidikan itu ,
b)Prinsip-prinsip pokok yang mendasarinya ,
c)prinsip-prinsip dan nilai-nilai
yang di junjung tinggi,
d)Prinsip-prinsip pendidian menngenai hakikat anak,hakikat proses belajar-mengajar,dan hakikat pengetahuan (S.Nasution,1989:21 ).
Landasan Sosiologis
Dalam penyusunan sebuah kurikulim factor yang di jadikan pertimbangan tidah hanya bersifat child oriented semata,tetapijuga peril mempertimbangkan aspek society.Kurikulum yang hanya berorientasi padsa kesiswaan (child oriented ) akan berpeluang mengalienasianak didik dari perkembangan yang terjadi di masyarakay umum yang kemudian akan mencerabut siswa dari akar cultural sosiologisnya.
Dalalm konteks sosiologis seperti di atas,maka bukan hal yang aneh jika substansi kurikulum senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat,sehingga sebuah lembaga pendidikandapat memberikan pendidikan yang fungsional dan siswa secara sosialdi persiapkan untuk menghadapi serangkaian problematika yang muncul di lingkungan masyarakat tempat ia melakukaan social intercourse.Asas sosiologis kata Abdullah mempunyai peran penting dalam mengembangkan kurikulum pendidikan pada masyarakat dan bangsa apa saja di muka bumi ini.Oleh karena itu kurikulum pada prinsipnya harus mencerminkan keinginan,cita-cita tertentu,dan kebutuhan masyarakat (Abdullah,1999 : 62).
Landasan Psikologis
Secara psikologis sebuah kurikulumpenting memperhatikan teori-teori psikologi yang berkembang dalam mencapai mental discipline,yakni melatih daya mental terutama daya pikir.Psikologi adalah studi yang secara kasat mata menitik beratkan padappemahaman tingkahlaku sebagai bentuk aplikasi dan ekspresi dari gejala jiwa.
Pe njelasan tentang-tentang teori-teori belajar dan prinsip-prinsip belajar dari varian aliran psikologi pada dsarnya dapat di uraikan dalam hubungannya dengan factor psikologis dan perancangan dan formulasi kurikulum, pertama psikologi memberi arah terhadap tujuan pendidikan anak, kedua Psikoogi member arah dalam memilih(tochoise) dan mengorganisasikan (to organize )pengalaman belajar, ketiga,Psikologi memberi pedoman bdalam praktek belajar-mengajar.
Penguasaan guru terhadap teori-teori psikologi sangat membantu guru dalam menjalankan intreraksi yang menyenangkan siswanya,dalam bentuk pemilihan metodologi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi psikologis mereka.Selainitu penentuan materi pembelajaran juga harus di sesuaikan dengan kebutuhan psikologis siswa. Pemahaman guru yang baik terhadap psikologi akan mampu mwngantarkan siswa menemukan kecendrungan bakat dan minat mereka secara unnik dan bervariasi.
Landasan Organisator
Organisasi kurikulum dalam hal iniperran yang sangat strategis dalam menentukan pengalaman ini dari kegiatan pendidikan yang akan di internalisasikan kepada siswa.S.Nasution menyatakan ada dua hal yang penting di organisasikan dalamkonteks perancangan kurikulum.pertama,Pengorganisasian tentang pengetahuan apa yang paling penting untuk di berikan bagi anak didik dalam suatu di siplin studi..kedua,Bagaimana mengorganisasikan bahan itu agar anak didik dapat menguasainya dengan sebaik-baiknya (S.Nasution,1989 : 34 ).Jadi landasan ini lebih mengacu pada system kebijakan pendidikan dan kurikulum pendidiantetentu yang sedang di berlakukan saat itu.
III.Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum setiap satuan pendidikan harus mengacu kea rah pencapaiantujuan pendidikan nasional,sebagaimana telah di tetapkan dalam undang-undang no 2,tahun 1989 tentang system pendidikan nasional.dalam skala yang lebih luas,kurikulum merupakn suatu alat pendidika dalamrangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.Kurikululum menyediakan kesempatan yang luasbagi peserta didik untuk mengalami proses pebdidikan dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan nasional khisusnya,dan sumber daya manusia yang berkualita umumnya.(
IV.Fungsi Kurikulum
Menurut Hendyat Soetopo Wasty Soemanto,kurikulumdapat di jelaskan ke dalam beberapa kepentingan dan fungsi
* Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan Kurikulum merupakan sebuah media untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ingin di capai,oleh karena itu,fungsi kurikulum adalah sebagai alat atau media untuk mencapai tujuan pendidikan.
* Fungsi kurikulum bagi perkembangan siswa
Sebagai organisasi belajar ( lerning organsatior ) yang tersusun dengan cermat,kurikulum selalu di siapkan dan di rancangbagi siswa sebagai salah satu aspek yang akan di konsumsi siswa.Oleh karena itu,merancang kurikulumakan amat penting artinya bagi upaya pembentukan dan pembinaan karakter siswa agar mereka mandiri dan n\menjadi sosok yang yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
* Fungsi kurikulum bagi para pendidik
Bagi pendidik,kurikulum memegang peranan penting yang berfungsi sebagai:
Pedoman kerja dalammenyusun dan mengorganisir pengalaman belajar siswa Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap tingkat perkembangan siswa dalam kerangka menyerap sejumlah pengetahuan sebagai pengalaman bagi mereka. Pedoman dalam megatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
* Fungsi kurikulum bagi pimpinan dan Pembina sekolah
Fungsi kurikulum bagi pimpinan dan Pembina sekolah adalah Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervise,yakni memperbaiki situasi belajar agar lebih kondusif. Sbagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise dalam menciptakan situasi belajar yang menunjang situasi belajar siswa kea rah yang lebih baik. Sebagaipedoman dalammelaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan pada kepada para guru dalam menjalankan tugas kependidikan mereka. Sebagai seorang administrator maka kurikulum dapat di jadikan pedoman dalam mengembangkan kurikulum pada tahap selanjutnya. Sebagai acuan bagi pelaksanan evaluasi agar proses belajar mengajar dapat lebih baik.
* Fungsi kurikulum bagi orang tua siswa
Kurikulum memiliki fungsi yang amatbesar bagi orang tua mereka dapat berperan serta dalam membantuh sekolah melakukan pembinaan terhadap putra putri mereka.Dengan mengacuh pada kurikulum sekolah di man aanak-anak mereka di bina,maka orang tua dapat memantau perkembangan informasi yang di serap anak mereka.
* Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkat atas Kurikulum pada tingkat sekolah yang lebih rendah akan sangat berkait,dengan upaya perancangan kurikulum pada tingkat pendidikan selanjutnya.Pengelola sekolah setingkat SLTA misalnya,akan selalu mengacu pada rumusan kurikulum pada tingkat SLTP dalam perancangannya.DEngan kata lain,kesinambungan dan keterkaitan antara tingkatan pendidikan tadi dari sisi korelasi keilmuwan harus sinergis dalam rumusan kurikulum.
* Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan stakeholders
Masyarakat dapat mengacu pada kurikulum yang di tetapkan lembaga pendidikan,untuk kepentingan memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang embutuhkan kerjasama dengan pihak masyarakat.Masyarakat dapat memberiukan kritik dan saran yang konstruktif dalam penyempurnaan program pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan kerja.
http://zanikhan.multiply.com/profile

Related Post:

0 comments:

Post a Comment


Anda berminat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik disini