Translate This Blog
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Showing posts with label islamic story. Show all posts
Showing posts with label islamic story. Show all posts

Pentingnya Niat dalam Beramal

Hari ini ane ingin berbagi hadits tentang pentingnya niat dalam beramal.
عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول " إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه " متفق عليه

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.
[Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]
Hadits ini adalah Hadits shahih yang telah disepakati keshahihannya, ketinggian derajatnya dan didalamnya banyak mengandung manfaat. Imam Bukhari telah meriwayatkannya pada beberapa bab pada kitab shahihnya, juga Imam Muslim telah meriwayatkan hadits ini pada akhir bab Jihad.
Hadits ini salah satu pokok penting ajaran islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi’I berkata : “Hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu.” Begitu pula kata imam Baihaqi dll. Hal itu karena perbuatan manusia terdiri dari niat didalam hati, ucapan dan tindakan. Sedangkan niat merupakan salah satu dari tiga bagian itu. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i, “Hadits ini mencakup tujuh puluh bab fiqih”, sejumlah Ulama’ mengatakan hadits ini mencakup sepertiga ajaran islam.
Para ulama gemar memulai karangan-karangannya dengan mengutip hadits ini. Di antara mereka yang memulai dengan hadits ini pada kitabnya adalah Imam Bukhari. Abdurrahman bin Mahdi berkata : “bagi setiap penulis buku hendaknya memulai tulisannya dengan hadits ini, untuk mengingatkan para pembacanya agar meluruskan niatnya”.
Hadits ini dibanding hadits-hadits yang lain adalah hadits yang sangat terkenal, tetapi dilihat dari sumber sanadnya, hadits ini adalah hadits ahad, karena hanya diriwayatkan oleh Umar bin Khaththab dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Dari Umar hanya diriwayatkan oleh ‘Alqamah bin Abi Waqash, kemudian hanya diriwayatkan oleh Muhammad bin Ibrahim At Taimi, dan selanjutnya hanya diriwayatkan oleh Yahya bin Sa’id Al Anshari, kemudian barulah menjadi terkenal pada perawi selanjutnya. Lebih dari 200 orang rawi yang meriwayatkan dari Yahya bin Sa’id dan kebanyakan mereka adalah para Imam.
Pertama : Kata “Innamaa” bermakna “hanya/pengecualian” , yaitu menetapkan sesuatu yang disebut dan mengingkari selain yang disebut itu. Kata “hanya” tersebut terkadang dimaksudkan sebagai pengecualian secara mutlak dan terkadang dimaksudkan sebagai pengecualian yang terbatas. Untuk membedakan antara dua pengertian ini dapat diketahui dari susunan kalimatnya.
Misalnya, kalimat pada firman Allah : “Innamaa anta mundzirun” (Engkau (Muhammad) hanyalah seorang penyampai ancaman). (QS. Ar-Ra’d : 7)
Kalimat ini secara sepintas menyatakan bahwa tugas Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam hanyalah menyampaikan ancaman dari Allah, tidak mempunyai tugas-tugas lain. Padahal sebenarnya beliau mempunyai banyak sekali tugas, seperti menyampaikan kabar gembira dan lain sebagainya. Begitu juga kalimat pada firman Allah : “Innamal hayatud dunyaa la’ibun walahwun” à “Kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan dan permainan”. (QS. Muhammad : 36)
Kalimat ini (wallahu a’lam) menunjukkan pembatasan berkenaan dengan akibat atau dampaknya, apabila dikaitkan dengan hakikat kehidupan dunia, maka kehidupan dapat menjadi wahana berbuat kebaikan. Dengan demikian apabila disebutkan kata “hanya” dalam suatu kalimat, hendaklah diperhatikan betul pengertian yang dimaksudkan.
Pada Hadits ini, kalimat “Segala amal hanya menurut niatnya” yang dimaksud dengan amal disini adalah semua amal yang dibenarkan syari’at, sehingga setiap amal yang dibenarkan syari’at tanpa niat maka tidak berarti apa-apa menurut agama islam. Tentang sabda Rasulullah, “semua amal itu tergantung niatnya” ada perbedaan pendapat para ulama tentang maksud kalimat tersebut. Sebagian memahami niat sebagai syarat sehingga amal tidak sah tanpa niat, sebagian yang lain memahami niat sebagai penyempurna sehingga amal itu akan sempurna apabila ada niat.

Kedua : Kalimat “Dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya” oleh Khathabi dijelaskan bahwa kalimat ini menunjukkan pengertian yang berbeda dari sebelumnya. Yaitu menegaskan sah tidaknya amal bergantung pada niatnya. Juga Syaikh Muhyidin An-Nawawi menerangkan bahwa niat menjadi syarat sahnya amal. Sehingga seseorang yang meng-qadha sholat tanpa niat maka tidak sah Sholatnya, walahu a’lam
Ketiga : Kalimat “Dan Barang siapa berhijrah kepada Allah dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rosul-Nya” menurut penetapan ahli bahasa Arab, bahwa kalimat syarat dan jawabnya, begitu pula mubtada’ (subyek) dan khabar (predikatnya) haruslah berbeda, sedangkan di kalimat ini sama. Karena itu kalimat syarat bermakna niat atau maksud baik secara bahasa atau syari’at, maksudnya barangsiapa berhijrah dengan niat karena Allah dan Rosul-Nya maka akan mendapat pahala dari hijrahnya kepada Allah dan Rosul-Nya.
Hadits ini memang muncul karena adanya seorang lelaki yang ikut hijrah dari Makkah ke Madinah untuk mengawini perempuan bernama Ummu Qais. Dia berhijrah tidak untuk mendapatkan pahala hijrah karena itu ia dijuluki Muhajir Ummu Qais. Wallahu a’lam
READ MORE Ą Pentingnya Niat dalam Beramal

Biography of Shaykh Ibn Baaz

Abu 'Abdullaah Shaykh 'Abdul-'Azeez ibn 'Abdullaah ibn 'Abdur-Rahmaan Aal-Baaz was born in the city of Riyadh in Dhul-Hijjah 1330 A.H./1909 C.E.
He memorized the Qur.aan in his early age and then he acquired knowledge from many of the great scholars of the Kingdom. Some of his teachers were Shaykh Muhammad ibn 'Abdul-Lateef Aal-Shaykh, Shaykh Saalih ibn 'Abdul-'Azeez Aal-Shaykh and the eminent Shaykh Muhammad ibn Ibraaheem Aal-Shaykh who, in his time, was the Mufti of Saudi Arabia. Shaykh Ibn Baaz accompanied the eminent Shaykh and learned from him for about ten years. Thus he gained his religious education from the family of Imaam Muhammad ibn 'Abdul-Wahhaab.
Afterwards Shaykh Ibn Baaz was appointed as a Justice and he worked for fourteen years in the judiciary until he was deputed to the education faculty. He remained engaged in teaching for nine years at Riyadh Islamic Law College, Riyadh Religious Institute. Then he was appointed Vice-Chancellor of the Islamic University, al-Madeenah; but shortly afterwards, he was made the Chancellor with all the administrative powers. Later he was appointed President of the General Presidency of Islamic Research, Ifta, Call and Propagation, Kingdom of Saudi Arabia. 
 He held the position of Grand Mufti of Saudi Arabia, the Presidency of many Islamic Committees and Councils, the prominent among these being: Senior Scholars Committee of the Kingdom, Permanent Committee for Islamic Research and Fataawa, the Founding Committee of Muslim World League, World Supreme Council for Mosques, Islamic Jurisprudence Assembly Makkah; and the member of the Supreme Council of the Islamic University at al-Madeenah, and the Supreme Committee for Islamic Propagation, until he passed away on Thursday 27 Muharram 1420 A.H./May 13 1999 C.E. May Allaah (Subhaanahu wa Ta'aala) have Mercy upon his soul, aameen.
READ MORE Ą Biography of Shaykh Ibn Baaz

Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah



Anda ingin mendapatkan Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah ? Blackberry dan iPhone serta Laptop sudah menjadi trend di semua kalangan;muda-tua, guru dan murid, kaya hingga miskin. Nah tunggu apa lagi? Kunjungi www.hargagila.com sekarang juga. Situs ini menawarkan berbagai alat elektronik dengan Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Blackberry Murah, iPhone Murah, Laptop Murah, promosi gila, penawaran gila dengan harga yang gila. Benar-benar penawaran mengesankan dari www.hargagila.com.
Pastikan anda membeli Blackberry dengan harga murah di www.hargagila.com yang dijual dengan hargagila, diskon hingga 95 persen. Saat ini sangat banyak yang mempromosikan Harga Jual Blackberry  iPhone Laptop Murah dan salah satu provider terbaik adalah www.hargagila.com
Logo Hargagila SEO Kontes 2011Sama halnya dengan blackberry murah, Harga Jual iPhone murah pun bisa anda dapatkan di hargagila.com. Apapun jenis iPhone nya; iPhone 2G, 3G, 3,5G, harga jual murah www.hargagila.com tempatnya. Harga Jual Blackberry dan iPhone Murah  ? Jangan senang dulu! Masih ada banyak kejutan yang akan anda temukan di www.hargagila.com
Diantaranya Harga Jual Laptop Murah. Tidak cuma Harga Jual Blackberry dan iPhone Murah tapi Laptop Murah juga ada di hargagila.com. Ayo... buruan dapatkan harga murah dan pastikan dari www.hargagila.com. Anda pasti merasa orang yang menjual dengan Harga Jual Blackberry dan iPhone Laptop Murah diskon hingga 95 persen adalah gila. Namun yang satu ini benar-benar penawaran gila dari hargagila.com. Bukan berarti providernya gila melainkan memberi kemudahan bagi anda yang mencari “Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah”dan hanya orang gila yang tidak tertarik dengan Harga Jual Blackberry  iPhone Laptop Murah. Jangan pernah percaya pada saya sebelum anda membuktikan sendiri harga murah di www.hargagila.com
READ MORE Ą Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah

Agama adalah Nasihat (Al-Hadits)

  Al-Hadits
AGAMA ADALAH NASIHAT
عن أبي تميم بن أوس الـداري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال " الدين النصيحة قلنا لمن ؟ قال : لله ولرسوله وللأئمة المسلمين و عامتهم
Dari Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari radhiallahu 'anh, “Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda : Agama itu adalah Nasehat , Kami bertanya : Untuk Siapa ?, Beliau bersabda : Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslim”
[Muslim no. 55]

Keterangan:
Tamim Ad Daari hanya meriwayatkan hadits ini, kata nasihat merupakan sebuah kata singkat penuh isi, maksudnya ialah segala hal yang baik. Dalam bahasa arab tidak ada kata lain yang pengertiannya setara dengan kata nasihat, sebagaimana disebutkan oleh para ulama bahasa arab tentang kata Al Fallaah yang tidak memiliki padanan setara, yang mencakup makna kebaikan dunia dan akhirat.
Kalimat, “Agama adalah Nasihat” maksudnya adalah sebagai tiang dan penopang agama, sebagaimana sabda Rasulullah, “Haji adalah arafah”, maksudnya wukuf di arafah adalah tiang dan bagian terpenting haji.
Tentang penafsiran kata nasihat dan berbagai cabangnya, Khathabi dan ulama-ulama lain mengatakan :
1.   Nasihat untuk Allah à maksudnya beriman semata-mata kepada-Nya, menjauhkan diri dari syirik dan sikap ingkar terhadap sifat-sifat-Nya, memberikan kepada Allah sifat-sifat sempurna dan segala keagungan, mensucikan-Nya dari segala sifat kekurangan, menaati-Nya, menjauhkan diri dari perbuatan dosa, mencintai dan membenci sesuatu semata karena-Nya, berjihad menghadapi orang-orang kafir, mengakui dan bersyukur atas segala nikmat-Nya, berlaku ikhlas dalam segala urusan, mengajak melakukan segala kebaikan, menganjurkan orang berbuat kebaikan, bersikap lemah lembut kepada sesama manusia. Khathabi berkata : “Secara prinsip, sifat-sifat baik tersebut, kebaikannya kembali kepada pelakunya sendiri, karena Allah tidak memerlukan kebaikan dari siapapun”

2.   Nasihat untuk kitab-Nya à maksudnya beriman kepada firman-firman Allah dan diturunkan-Nya firman-firman itu kepada Rasul-Nya, mengakui bahwa itu semua tidak sama dengan perkataan manusia dan tidak pula dapat dibandingkan dengan perkataan siapapun, kemudian menghormati firman Allah, membacanya dengan sungguh-sungguh, melafazhkan dengan baik dengan sikap rendah hati dalam membacanya, menjaganya dari takwilan orang-orang yang menyimpang, membenarkan segala isinya, mengikuti hukum-hukumnya, memahami berbagai macam ilmunya dan kalimat-kalimat perumpamaannya, mengambilnya sebagai pelajaran, merenungkan segala keajaibannya, mengamalkan dan menerima apa adanya tentang ayat-ayat mutasyabih, mengkaji ayat-ayat yang bersifat umum, dan mengajak manusia pada hal-hal sebagaimana tersebut diatas dan menimani Kitabullah

3.   Nasihat untuk Rasul-Nya maksudnya membenarkan ajaran-ajarannya, mengimani semua yang dibawanya, menaati perintah dan larangannya, membelanya semasa hidup maupun setelah wafat, melawan para musuhnya, membela para pengikutnya, menghormati hak-haknya, memuliakannya, menghidupkan sunnahnya, mengikuti seruannya, menyebarluaskan tuntunannya, tidak menuduhnya melakukan hal yang tidak baik, menyebarluaskan ilmunya dan memahami segala arti dari ilmu-ilmunya dan mengajak manusia pada ajarannya, berlaku santun dalam mengajarkannya, mengagungkannya dan berlaku baik ketika membaca sunnah-sunnahnya, tidak membicarakan sesuatu yang tidak diketahui sunnahnya, memuliakan para pengikut sunnahnya, meniru akhlak dan kesopanannya, mencintai keluarganya, para sahabatnya, meninggalkan orang yang melakukan perkara bid’ah dan orang yang tidak mengakui salah satu sahabatnya dan lain sebagainya.

4.   Nasihat untuk para pemimpin umat islam maksudnya menolong mereka dalam kebenaran, menaati perintah mereka dan memperingatkan kesalahan mereka dengan lemah lembut, memberitahu mereka jika mereka lupa, memberitahu mereka apa yang menjadi hak kaum muslim, tidak melawan mereka dengan senjata, mempersatukan hati umat untuk taat kepada mereka (tidak untuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya), dan makmum shalat dibelakang mereka, berjihad bersama mereka dan mendo’akan mereka agar mereka mendapatkan kebaikan.

5.       Nasihat untuk seluruh kaum muslim à maksudnya memberikan bimbingan kepada mereka apa yang dapat memberikan kebaikan bagi merela dalam urusan dunia dan akhirat, memberikan bantuan kepada mereka, menutup aib dan cacat mereka, menghindarkan diri dari hal-hal yang membahayakan dan mengusahakan kebaikan bagi mereka, menyuruh mereka berbuat ma’ruf dan mencegah mereka berbuat kemungkaran dengan sikap santun, ikhlas dan kasih sayang kepada mereka, memuliakan yang tua dan menyayangi yang muda, memberikan nasihat yang baik kepada mereka, menjauhi kebencian dan kedengkian, mencintai sesuatu yang menjadi hak mereka seperti mencintai sesuatu yang menjadi hak miliknya sendiri, tidak menyukai sesuatu yang tidak mereka sukai sebagaimana dia sendiri tidak menyukainya, melindungi harta dan kehormatan mereka dan sebagainya baik dengan ucapan maupun perbuatan serta menganjurkan kepada mereka menerapkan perilaku-perilaku tersebut diatas. Wallahu a’lam

Memberi nasihat merupakan fardu kifayah, jika telah ada yang melaksanakannya, maka yang lain terlepas dari kewajiban ini. Hal ini merupakan keharusan yang dikerjakan sesuai kemampuan. Nasihat dalam bahasa arab artinya membersihkan atau memurnikan seperti pada kalimat nashahtul ‘asala artinya saya membersihkan madu hingga tersisa yang murni, namun ada juga yang mengatakan kata nasihat memiliki makna lain. Wallahu a’lam

READ MORE Ą Agama adalah Nasihat (Al-Hadits)

Beriman dan Beramal Shaleh dengan Sebenarnya


Sarana yang paling agung yang merupakan sarana pokok dan dasar bagi tergapainya hidup bahagia ialah : beriman dan beramal shalih. Allah Azza wa Jalla berfirman:
"Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih[1], baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan ia beriman, maka sesungguhnya akan Kami karuniakan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka lakukan." [An-Nahl: 97]
Kepada orang yang memadukan antara iman dan amal shalih, Allah Ta’ala memberitahukan dan menjanjikan kehidupan yang baik di dunia dan pahala yang baik di dunia dan akhirat.
Sebabnya jelas. Karena, orang-orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang benar lagi membuahkan amal shalih yang mampu memperbaiki hati, akhlak, urusan duniawi dan ukhrawi, mereka memiliki prinsip-prinsip mendasar dalam menyambut datangnya kesenangan dan kegembiraan, ataupun datangnya keguncangan, kegundahan dan kesedihan.
The faith of IslamMereka menyambut segala hal yang menyenangkan dan menggembirakan dengan menerima, mensyukurinya dan mempergunakannya untuk seeuatu yang bermanfaat. Jika mereka menggunakannya demikian, maka niscaya hal itu akan melahirkan nilai-nilai agung di balik kegembiraan karenanya, pendambaan kelanggengan dan keberkahannya, dan keberharapan pahala seperti pahala yang diperoleh para hamba yang bersyukur. Nilai-nilai itu, dengan setumpuk buah dan keberkahannya, justru mengungguli wujud kegembiraan-kegembiraan itu, yang itupun bagian dari buahnya.
Mereka hadapi cobaan, mara bahaya, kegundahan dan kesedihan dengan melawan apa yang mungkin dilawannya, menepis sedikit apa yang mungkin ditepis, dan bersabar terhadap apa yang harus terjadi tidak boleh tidak. Dengan demikian, dibalik cobaan cobaan itu lahirlah nilai-nilai agung berupa sikap melawan yang penuh arti, pengalaman dan kekuatan serta kesabaran dan ketulusan untuk hanya berharap pahala Ilahi. Dengan meletakkannya nilai-nilai agung itu di hati, kecillah di mata mereka aneka cobaan berat. Sedangkan yang bersemayam di hati justeru kesenangan, cita-cita mulia dan dambaan untuk menggapai karunia dan pahala dari Allah.
Dalam hadits shahih, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan ini, beliau bersabda.
“Artinya : Sungguh mengagumkan perihal mu’min. Semua hal yang dialaminya adalah baik. Jika ia mendapat hal yang menyenangkan, ia bersyukur. Maka hal itu menjadi suatu kebaikan baginya. Jika ia tertimpa hal yang menyakitkan, ia bersabar. Maka hal itu menjadi suatu kebaikan baginya. Sifat itu tidak dimiliki siapapun kecuali oleh seorang mu’min” [Imam Ahmad bin Hanbal, Al-Fathur Rabbani Lil Tartibi Musnadil Imam Ahmadabni Hanbal AS-Syaibani, Kitab Al-Qadar. Muslim, Shahih Muslim, Kitan Az-Zuhud Wa Ar-Raqaiq]
Rasulullah menerangkan bahwa keberuntungan, nilai kebaikan dan buah prilaku mu’min berlipat ganda pada saat mengalami kesenangan ataupun cobaan. Oleh sebab itu, bisa jadi anda jumpai dua orang yang sama-sama mengalami ujian berupa keberuntungan dan bencana. Namun, antara satu dan yang lain berbeda jauh dalam menghadapi ujian itu, sesuai dengan kadar iman dan amal shalih yang ada pada diri masing-masing.

Orang yang beriman dan melakukan amal shalih menghadapi keberuntungan dengan rasa syukur dan sikap prilaku yang membuktikan kesungguhan syukur itu, dan menghadapi bencana dengan bersabar dan bersikap prilaku yang membuktikan kesungguhan kesabaran itu. Dengan demikian, hal itu dapat membuahkan di hatinya kesenangan kegembiraan dan hilangnya kegundahan, kesedihan, kegelisahan, kesempitan dada dan kesengsaraan hidup. Selanjutnya, kehidupan bahagia akan benar-benar menjadi realita baginya di dunia ini.
Sedangkan yang lain menghadapi kesenangan hidup dengan kcongkakan, kesombongan dan sikap melampui batas. Lalu, melencenglah moralnya. Ia menyambut kesenangan hidup seperti halnya binatang yang menyambut kesenangan dengan serakah dan rakus. Seiring itu, hatinya tidak tenteram. Bahkan, hatinya bercerai berai oleh berbagai hal. Hatinya bercerai-berai oleh kekhawatirannya terhadap sirnanya segala kesenangan dan banyaknya benturan-benturan yang pada umumnya, muncul sebagai dampaknya. Harinya bercerai berai tak menentu, karena memang hasrat jiwa tidak mau berhenti pada suatu batas. Bahkan, terus gandrung kepada keinginan-keinginan lain, yang kadangkala dapat terwujud dan kadangkala tidak dapat terwujud.
Andaikan di bayangkan dapat terwujud, ia pun tetap gelisah oleh hal-hal tadi. Ia pun menyambut cobaan yang sulit dengan rasa gelisah, keluh kesah, khawatir dan gusar. Tidak usah anda bertanya tentang dampak buruk dari itu semua, yang berupa kesengsaraan hidup, teridapnya penyakit jiwa maupun syaraf dan rasa kekhawatiran bercampur ketakutan yang bisa jadi, pada gilirannya akan menyeret ke kondisi yang paling buruk dan malapetaka yang paling mengerikan. Karena ia tidak mempunyai harapan pada pahala Ilahi dan tidak memiliki kesabaran yang mampu melipur hatinya dan meringankan beban yang dirasakannya.
[Disalin dari kitab Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa'idah, edisi Indonesia Dua Puluh Tiga Kiat Hidup Bahagia, Penulis Asy-Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sa'di, Penerjemah Rahmat Al-Arifin Muhammad bin Ma'ruf, Diterbitkan Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta]
_________
[1] Ibnu Katsir, dalam Tafsiru l Qur'an-l Azhim, mengatakan : man 'amila shalihan, wa huwa al-amalu-l-mutabi; li Kitabillahi Ta'ala wa sunnati Nabiyyihi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Maksudnya, yaitu amal (perbuatan) yang mengikuti kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam.
[2] Yaitu keberuntungan dengan memperoleh pahalaNya dan keselamatan dari siksaNya (Taisiru-l-Mannan).
READ MORE Ą Beriman dan Beramal Shaleh dengan Sebenarnya

Download eBook Islami .chm

Download Buku elektronik/elektronic book/ebook islami versi chm. Mumpung Gratiss, and ukurannya lumayan kecil, rata-rata 160 KB (Kilo Byte). Kalau mau download ebook bahasa Inggris klik disini. Rpp juga ada disini,  Mudah-mudahan ebook islami ini bermanfaat bagi kita semua. Untuk download, tinggal Klik judul buku yang anda minati, Selamat mencoba!!



Tips: Jika sa'at download muncul kotak send link to your friend, and anda disuruh memasukkan alamat e-mail, abaikan saja. Namun jika anda mau share silahkan ja (thank's bgt)... tapi mungkin prosesnya agak lama.
READ MORE Ą Download eBook Islami .chm

Hukum Menempelkan Ayat Al-Quran di Dinding


Dear pembaca sekalian,
Kali ini ane tidak membahas tentang English Language, Teaching Methods, Strategy atau yang lainnya, melainkan ane pengen berbagi tentang islam. Hari ini ane menemukan artikel yang judulnye; 
Pertanyaan, “Apa hukum menempelkan stiker yang memuat ayat al Qur’an?
Jawaban Syaikh Masyhur al Salman,
“Ada banyak orang yang meninggalkan al Qur’an. Meninggalkan al Qur’an itu memiliki beberapa bentuk. Orang yang tidak pernah membaca al Qur’an adalah orang yang meninggalkan al Qur’an dengan penglihatannya. Orang yang tidak pernah mendengarkan al Qur’an adalah orang yang meninggalkan al Qur’an dengan pendengarannya. Orang yang sudah terbiasa mendengar ataupun membaca al Qur’an namun tidak merenungkan isi kandungannya adalah orang yang telah meninggalkan al Qur’an dengan hatinya. Sedangkan orang yang terbiasa mendengar dan membaca al Qur’an serta merenungi kandungannya namun tidak menerapkannya adalah orang yang meninggalkan al Qur’an dengan anggota badannya.


Jika Anda jumpai seorang yang sangat perhatian dengan sisi lahiriah maka ini adalah tanda yang jelas akan kosongnya hatinya.
Banyak orang yang menjadikan mushaf al Qur’an sebagai gantungan di mobil dengan keyakinan bahwa mushaf tersebut akan melindungi perjalanannya. Pemilik mobil itu sendiri tidak membaca dan mengamalkan al Qur’an yang dia gantungkan.

Banyak orang yang meninggalkan al Qur’an dengan menjadikan al Qur’an sebagai hiasan di rumahnya tepatnya hiasan dinding rumahnya.
Al Qur’an itu diturunkan untuk menghiasi dinding hati kita agar buahnya nampak pada anggota badan kita.
Allah tidaklah menurunkan al Qur’an untuk kita jadikan pemandangan di tembok. Tindakan ini adalah salah satu bentuk pelecehan terhadap al Qur’an.
ورضي الله عن أبي الدرداء فإنه كان يقول: (إذا حليتم مصاحيفكم وزخرفتم مساجيدكم فالدمار عليكم) ومعنى المساجد أن تزخرف يعني أنها تعطلت مهمتها ،
Moga Allah melimpahkan ridho-Nya untuk Abu Darda’. Beliau pernah mengatakan, “Jika kalian hiasi mushaf kalian dan kalian perindah masjid kalian maka itulah kehancuran kalian”. Yang dimaksud memperindah masjid adalah mengosongkan masjid dari fungsi pokoknya.


Di antara wasiat salaf adalah agar orang yang sedang bersedih masuk ke dalam masjid. Hal ini dengan pertimbangan, jika dia masuk masjid lalu dia jumpai masjid berupa bangunan yang sangat sederhana maka dia akan berkata di dalam hati, ‘Mengapa aku sedih memikirkan dunia. Dunia ini tidak ada nilainya jika rumah Allah saja bentuk semisal ini?’. Masuk masjid bisa menghilangkan kegundahan hati.
Sedangkan saat ini, masjid diperindah serupa dengan nasrani yang mempercantik gerejanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan bahwa kita akan mengecat masjid dengan warna merah atau kuning dan kita akan memperindah masjid padahal ini adalah salah satu tanda Kiamat.
Pada dasarnya mushaf itu tidak perlu dipercantik dan pada dasarnya tembok rumah itu dibiarkan sebagaimana kondisinya semula. Allah tidak menurunkan al Qur’an sebagai hiasan tembok rumah.
Berikan perhatian terhadap al Qur’an dengan cara-cara yang dibenarkan oleh syariat. Berikan perhatian terhadap al Qur’an dengan membaca secara benar dengan mengikuti aturan-aturan membaca al Qur’an dan merenungkan isi kandungannya. Jangan sampai anggota badanmu meninggalkan al Qur’an dan hokum-hukum yang terkandung di dalamnya. Amalkanlah isi al Qur’an. Inilah yang seharusnya kita lakukan”.

Sumber:
http://almenhaj.net/makal.php?linkid=575, www.ustadzaris.com

Silahkan tinggalkan komentar; bagaimana menurut anda artikelnya.
READ MORE Ą Hukum Menempelkan Ayat Al-Quran di Dinding

Mengapa Syetan Diciptakan


Dear pembaca sekalian, kali ini ane bukan membahas tentang langauge (bahasa), metode pengajaran, ataupun learning strategy. namun ane mencoba berbagi pengalaman mengenai agama islam (see sejarah islam here) yang ane dapat dari beberapa sumber yang sudah cukup terkenal (seperti pak deno dot com). Salah satu artikelnya kalau ga’ salah berisi tentang hikmah diciptakannya syetan. Al Quran menjelaskan, Allah SWT menciptakan alam semesta dan semua yang ada di dalamnya, satu pun tidak ada yang batil atau sia-sia (QS Ali Imran : 191). Oleh karena itu Allah menciptakan iblis atau makhluk yang disebut setan Itu, bila dilihat dari sisi nilai ibadah, pada hakikatnya juga ada hikmahnya.
Imam al-Ghazali pernah menyatakan; jika ingin melihat kesalahan/kelemahan kita, carilah pada sahabat karib kita, karena sahabat kitalah yang tahu kesalahan/ kelemahan kita. Jika kita tidak mendapatkannya pada sahabat kita, carilah pada musuh kita, karena musuh kita itu paling tahu kesalahan/kelemahan kita. Sifat musuh adalah selalu mencari kelemahan lawan untuk dijatuhkan.
Demikian pula setan. la selalu mencari kesalahan/kelemahan orang-orang beriman untuk kemudian digelincirkan dengan segala macam cara.
Nah, jika kita telah mcngetahui kesalahan/kelemahan kita, entah dari kawan, lawan, bahkan dari setan, lalu kita memperbaiki diri, insya Allah kita akan menjadi orang baik dan sukses. Jadi, kalau kita berpikir positif, ada juga hikmahnya setan itu buat orang-orang beriman.
Lebih rinci, di antara hikmah dicipta-kannya setan ialah :

1. Untuk menguji keimanan dan komitmen manusia beriman terhadap perintah Allah. Karena setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah pasti akan diuji (QS. 29:2). Jika dengan godaan setan seorang mukmin tetap istiqamah dengan keimanannya, maka derajatnya akan ditinggikan oleh Allah dan hidupnya akan bahagia. Tetapi jika ia tergoda dan mengikuti ajakan setan, derajatnya akan jatuh, hina kedudukannya dan dipersulit hidupnya oleh Allah. (QS. 41 : 30-31).
2. Menguji keikhlasan manusia beriman dalam mengabdi kepada Allah,

Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menciptakan jin dan manusia tidak lain supaya mereka mengabdi kepada-Nya (QS. 51 : 56). Kemudian setan datang menggoda manusia, membangkit-bangkitkan syahwat kepada kenikmatan duniawi, rnembisikkan ke dalam hatinya angan-angan kosong dan keraguan, supaya manusia lupa terhadap tujuan dan tugas hidupnya di dunia. Jika manusia tetap sadar akan tujuan dan tugas hidupnya di dunia, dia akan tetap ridha menjadi hamba Allah dan mengabdi kepada-Nya. Terhadap hamba Allah seperti ini, setan tidak akan rnampu menggodanya (QS. 15 : 40). Tetapi jika manusia tergoda, pada gilirannya ia akan menjadi hamba setan.
3. Untuk meningkatkan perjuangan di jalan Allah.

Sebab tanpa ada setan yang memusuhi kebenaran, maka tidak akan ada semangat perjuangan (jihad) untuk mempertahankan kebenaran. Sedangkan jihad di jalan Allah juga merupakan bukti penting manusia beriman dan ridha sebagai hamba Allah.
4. Allah hendak memberi pahala yang lebih besar kepada para hamba-Nya.

Semakin besar godaan setan kepada manusia dan dia mampu menghadapinya dengan baik, maka semakin besar pahalanya di sisi Allah (QS. 3 : 195).
5. Agar manusia waspada setiap saat, selalu memperbaiki kesalahan, meningkatkan kualitas ibadah dengan bertaqarrub kepada Allah.

Karena setan senantiasa mengintai kelengahan manusia. Sekejap saja manusia lengah, setan akan masuk, lalu mengacaukan hati dan syahwat. Tapi orang yang selalu waspada, akan senantiasa ingat kepada Allah sehingga setan tidak punya kesempatan untuk mengganggunya.

Jadi, bagi orang yang sudah kuat imannya, gangguan setan itu tidak akan merusak ibadahnya. tetapi malah mempertinggi kualitas iman dan ibadahnya. Masalahnya, tayangan-tayangan setan yang makin marak di televisi, tidak ditonton oleh mereka yang telah kuat imannya, melainkan oleh masyarakat dari berbagai lapisan umur dan kadar iman yang terbanyak masih memerlukan bimbingan. Bagi mereka ini, tayangan-tayangan itu sangat kontra produktif, bahkan bisa mendangkalkan iman mereka. Apakah ini tidak terpikirkan oleh insan pertelevisian kita?
READ MORE Ą Mengapa Syetan Diciptakan

Faktor pendukung berkembangnya Islam di Jawa Timur


Suku Jawa umumnya menganut agama Islam, sebagian menganut agama Kristen dan Katolik, dan ada pula yang menganut Hindu dan Buddha. Sebagian orang Jawa juga masih memegang teguh kepercayaan Kejawen. Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada Suku Madura. Suku Osing umumnya beragama Islam. Sedangkan Suku Tengger menganut agama Hindu.
Orang Tionghoa umumnya menganut Konghucu, meski ada pula sebagian yang menganut Buddha, Kristen, dan Katolik; bahkan Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang Tionghoa dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.
Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.
Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga menjadiicon kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan dan Angling Darma
Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagaiMatar am an; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks- Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.
Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.
Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang) dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budayaMatar am an, mengingat kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.  Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.
Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang  berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain:  tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi),s epas ar an (upacara setelah bayi berusia lima hari),pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan),s unatan,pacangan.
Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acaranako' ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukanpeningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acaratemu ataukepanggih. Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.
Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo, bentuk limasan (dara gepak), bentuk srontongan (empyak setangkep).  Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang.
Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur adalah gubernur, yang dibantu oleh seorang wakil gubernur. Jabatan Gubernur Jawa Timur secara resmi saat ini masih kosong, karena proses pemilihan Kepala Daerah masih belum tuntas. Maka dari itu, pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri menunjuk Setia Purwaka, sebagai Pejabat Sementara Gubernur Jawa Timur setalah Gubernur Imam Utomo mengakhiri masa jabatannya pada 29 September 2008. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada Langsung) untuk pertama kalinya akan diselenggarakan pada tahun 2008. Pemerintah Provinsi Jawa Timur terdiri atas SekretariatDaerah, Sekretariat DPRD, 22 Dinas Daerah, 16 Badan, 3 Kantor, serta 5 Badan Rumah Sakit. Sementara dalam koordinasi wilayah, dibentuk 4 Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil): Bakorwil I Madiun, Bakorwil II Bojonegoro, Bakorwil III Malang, dan Bakorwil IV Pamekasan.
Jawa Timur merupakan wilayah Kodam V/Brawijaya, yang bermarkas di Surabaya. Kawasan Kostrad terdapat di Singosari (Malang) dan Kraton (Pasuruan). Surabaya merupakan Daerah Basis Armada Timur TNI-AL. Kawasan TNI-AU terdapat di Bandara Iswahyudi (Madiun), Bandara Abdurrahman Saleh (Malang), Satuan Radar (Jombang), serta di Raci (Pasuruan) dan di Punung (Pacitan). Kawasan Air Weapon Range TNI-AU terdapat di Pantai Pasirian (Lumajang). Bumi Marinir terdapat di Karangpilang (Surabaya). Daerah latihan militer antara lain terdapat di Gunung Bancak (Bangkalan), Gunung Majang Komplek (Jember), Teleng Gesingan (Pacitan), serta di Asembagus (Situbondo).
Polri Daerah Jawa Timur terdiri atas Kepolisian Wilayah: Polwiltabes Surabaya, Polwil Bojonegoro, Polwil Madiun, Polwil Kediri, Polwil Malang, Polwil Besuki, dan Polwil Madura.[ Jawa Timur mengirim 88 wakil ke DPR RI dari sebelas daerah pemilihan dan empat wakil ke DPD. DPRD Jawa Timur hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari dua belas partai, dengan perincian sebagai berikut:[2] Jawa Timur memiliki sistem transportasi darat, laut, dan udara. Sungai di Jawa Timur umumnya tidak dapat dilayari, kecuali di Surabaya dapat dilalui perahu kecil Jawa Timur dilintasi oleh jalan nasional sebagai jalan arteri primer, diantaranya jalur pantura (Anyer-Jakarta-Surabaya-Banyuwangi) dan jalan nasional lintas tengah (Jakarta- Bandung-Yogyakarta-Surabaya). Jaringan jalan tol di Jawa Timur meliputi jalan tol Surabaya- Gempol dan jalan tol Surabaya-Manyar. Saat ini tengah dikembangkan jalan tol trans-Jawa, diantaranya jalan tol Surabaya-Mojokerto-Kertosono-Ngawi-Mantingan, jalan tol Gempol- Malang-Kepanjen, jalan tol Gempol-Probolinggo-Banyuwangi, serta jalan tol dalam kota Surabaya: tol lingkar timur dan tol tengah kota. Jembatan Suramadu yang melintasi Selat Madura menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura telah selesai pembangunannya dan kini telah dapat digunakan.
Kota-kota di Jawa Timur dihubungkan dengan jaringan bus antarkota. Bus dengan Surabaya-Tuban-Semarang, Surabaya-Madiun-Yogyakarta, Surabaya-Malang, Surabaya-Kediri, dan Surabaya-Jember-Banyuwangi, umumhya beroperasi selama 24 jam penuh. Rute dengan jarak menengah dilayani oleh bus antarkota yang berukuran lebih kecil, seperti jurusan Surabaya-Mojokerto atau Madiun-Ponorogo. Rute dengan jarak jauh seperti Jakarta, Sumatera, dan Bali-Lombok umumnya dilayani oleh bus malam. Terminal Purabaya di Waru, Sidoarjo adalah terminal terbesar di Indonesia.
Setiap kabupaten/kota di Jawa Timur juga memiliki sistem angkutan kota (angkot) atau angkutan perdesaan (angkudes) yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan daerah sekitarnya. Di Surabaya angkutan seperti ini dikenal dengan sebutanlyn ataubemo. Taksi dengan argometer dapat dijumpai di Surabaya-Gresik-Sidoarjo, Malang, dan Kediri. Sebagai alternatif taksi, di Surabaya terdapatangguna (angkutan serba guna), yang menggantikanhelicak (di Jakarta disebutbajaj) sejak tahun 1990-an. Bus kota dapat dijumpai di Surabaya dan Jember. Becak adalah moda angkutan tradisional yang dapat dijumpai hampir di setiap wilayah, meski di sejumlah tempat dilarang beroperasi. Belakangan, terdapat becak bermesin yang dikenal dengan sebutanbentor (becak bermotor).




READ MORE Ą Faktor pendukung berkembangnya Islam di Jawa Timur

Ulumul Hadits

Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.
Ada banyak ulama periwayat hadits, namun yang sering dijadikan referensi hadits-haditsnya ada tujuh ulama, yakni Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah.

A. Sanad
Unsur pertama dalam hadis adalah sanad. Secara bahasa ( etimologi ), sanad berasal dari bahasa arab. Bentuk jama’nya asnad atau sanadat, yang mempunyai beberapa arti yaitu :
- Al- Mu’tamad, artinya yang menjadi tempat sandaran atau tempat sandaran.
- Sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya, kaki bukit, kaki gunung.
- Thariq ( jalan )
Secara istilah, Al – Attîby mengatakan bahwa sanad adalah, Silsilah orang-orang yang menghubungkan kepada matan hadist. Yang dimaksud dengan silsilah orang – orang adalah susunan atau rangkaian orang – orang yang menyampaikan materi hadis dari yang pertama disebut namanya sampai kepada nabi Muhammad saw. Sebutan sanad hanya berlaku pada serangkaian orang – orang , bukan dilihat dari sudut pribadi secara perorangan.

Menurut istilah, ahli hadis mendefinisikan sanad sebagai berikut,



Artinya :
Jalan yang menyampaikan kepada matan hadis.

Yang dimaksud dengan jalannya matan pada definisi di atas adalah serangkaian orang – orang yang menyampaikan atau meriwayatkan matan hadis, mulai perawi pwertama sampai yang terakhir.
Dua definisi di atas dipertegas dengan definisi yang lebih rinci sebagai berikut,
“Jalan matan hadis atau jalan silsilah para perawi, yaitu yang menukilkan matan hadis dari sumbernya yang pertama yaitu nabi Muhammad saw”.
Selain istilah sanad terdapat juga istilah – istilah lainnya, seperti isnad, musnad dan musnid. Istilah – istilah itu mempunyai kaitan erat dengan istilah sanad.
Isnad berarti menyandarkan, mengembalikan ke asalnya, dan mengangkat. Yang dimaksudkan adalah ( ) artinya menyandarkan hadis kepada orang yang mengatakannya.
Musnad mempunyai beberapa arti :
 Hadis yang diriwayatkan atau disandarkan atau disanadkan kepada seseorang yang membawanya, seperti Ibnu Syihab az – Zuhri dan Malik Ibn Anas.
 Nama kitab yang menghimpun hadis – hadis dengan sistim penyusunannya berdasarkan nama – nama para sahabat perawi hadis, seperti kitab Musnad Ahmad.
 Nama bagi hadis yang memenuhi criteria hadis marfu’.
Musnid adalah orang yang menerangkan sanad satu hadis.

B. Matan
Unsur hadis yang kedua adalah matan. Dari segi bahasa matan mempunyai beberapa arti yaitu :
 Punggung jalan ( muka jalan ), tanah yang keraas dan tinggi.
 Membelah ; mengeluarkan.
 Mengikat, seperti mengikat busur dengan tali.
 Jauh, sangat jauh.

Menurut istilah, kata matan berarti berita yang berupa perkataan, perbuatan, atau taqrir nabi Muhammad saw. Yang terletak setelah sanad. Sedangkan menurut istilah ilmu hadis, matan diberi pengertian sebagai,



Artinya :
Perkataan yang disebut pada akhir sanad, yakni sabda nabi Muhammad saw. Yang disebutkan sanadnya.
Sementara Attîby memberi pengertian matan sebagai berikut ;
Lafal – lafal hadis yang di dalamnya mengandung makna – makna tertentu. Dari pengertian di atas dpat disimpulkan bahwa matan adalah sabda nabi Muhammad saw. Isi atau kandungan hadis atau lafal hadis itu sendiri yang terletak setelah sanad dan sebelum rawi atau mudawwin.

C. Rawi
Mengenai pembahasan masalah rawi ini kita akan membahas 3 buah masalah, yaitu pengertian rawi, syarat – syaratnya dan beberapa istilah kunci yang bertalian dengan periwayatan hadis.
1. Pengertian Rawi.
Rawi adalah orang yang meriwayatkan hadis. Dan adapula oaring yang mengartikan rawi ini adalah orang yang memindahkan hadis dari seorang guru kepada orang lain atau membukukannya kedalam sebuah kitab hadis.
Istilah rawi yang pertama sama dengan sanad, yaitu orang yang yang menerima hadis dan menyampaikannya kepada orang lain tanpa membukukuannya. Pada pengertian yang kedua, rawi lebih tepat disebut mudawwin ( orang yang mengumpulkan dan membukukan hadis ).
Dalam ilmu hadis, riwayat adalah memindahkan atau menyampaikan sebuah hadis dari seorang sahabat Nabi Muhammad saw. Kepada orang berikutnya. Rawi pertama suatu hadis adalah sahabat Nabi Muhammad saw. Sedangkan rawi terakhir adalah orang yang menulis atau mengumpulkannya, seperti Bukhari, Muslim, dann Abu dawud
2. Syarat – syarat Rawi.
Dalam melihat atau menilai berkualitas atau tidaknya suatu hadis bisa kita tentukan dari melihat berkualitas atau tidaknya seorang perawinya. Jadi dalam sisitem periwayatan hadis, seorang rawi harus memenuhi syarat – syarat yang penilaiannya cukup katat dan selektif.
a. Adil
Seorang perawi harus adil. Maksudnya, seorang perawi itu harus memiliki criteria sebagai seorang muslim, balig, berakal, orang yang memiliki sifat – sifat sempurna, baik yang berupa keimanan, ibadah, maupun ahlaknya sehingga terpelihara keimanan dan ketaqwaannya, dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Adil juga berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai dengan syyari’at Islam.
b. Dabit adalah orang yang memiliki kekuatan dan kemampuan yang lebih. Dabit ini dikelompokkan menjadi dua macam yaitu;
1. Dabit sadran, adalah orang yang kuat dan luas hafalan dan daya ingatnya, tidak pelupa.
2. Dabit kitaban, adalah orang yang teliti dan hati – hati dalam hal penulisan . misalnya dapat mempelihara kitab hadis dari gurunya sebaik –baiknya sehingga tidak mungkin ada perubahan.

Diantara sahabat Nabi Muhammad saw. Yang banyak meriwayatkan hadis adalah sebagai berikut :
1) Abu Hurairah meriwayatkan sebanyak 5.374 hadis
2) Abdullah ibn Umar meriwayatkan sebanyak 2.360 hadis
3) Anas ibn Malik meriwayatkan sebanyak 2.286 hadis
4) Aisyah Umul Mukminin meriwayatkan sebanyak 2.210 hadis
5) Abdullah ibn Abbas meriwayatkan sebanyak 1.660 hadis
6) Jabir ibn Abdullah meriwayatkan sebanyak 1.540 hadis
7) Abu Sa’id al – Khudri meriwayatkan sebanyak 1.170 hadits


Artinya:
" Dari Muhammad yang diterima dari Abu Salamah yang diterimanya dari Abu Hurairah. bahwa Rasulullah SAW bersabda; "Seandainya tidak memberatkan terhadap umatku, niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak (menggosok gigi) setiap akan melakukan salat. " (Al-Hadis)
READ MORE Ą Ulumul Hadits

Amalan Sunnah di Bulan Muharam

Muharam adalah bulan pertama dalam tahun Islam (Hijrah). Sebelum Rasulullah berhijrah dari Makkah ke Yathrib, kiraan bulan dibuat mengikut tahun Masihi. Hijrah Rasulullah memberi kesan besar kepada Islam sama ada dari sudut dakwah Rasulullah, ukhuwwah dan syiar Islam itu sendiri.

Pada asasnya, Muharam membawa maksud 'diharamkan' atau 'dipantang', iaitu Allah SWT melarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah. Namun demikian larangan ini ditamatkan setelah pembukaan Makkah (Al Baqarah: 91). Sejak pemansuhan itu, umat Islam boleh melaksanakan tugas dan ibadat harian tanpa terikat lagi dengan larangan berkenaan.
Antara amalan disunatkan pada bulan Muharam:
  1. Berpuasa
  2. Banyakkan amal ibadat seperti solat sunat, zikir dan sebagainya.
  3. Memuliakan Anak Yatim
Mengenai doa awal dan akhir tahun, penulis belum menemukan riwayat yang jelas mengatakan bahwa Rasulullah mengajarkan lafadz khusus do’a awal dan akhir tahun tersebut, So...? kenapa kita harus mengamalkan amal yang tak ada contohnya dari Rasul? And  jika ada yang ketemu tolong dibagi infonya, agar sama-sama kita cermati riwayatnya, Qey...

Comment please, but no spam !!!
READ MORE Ą Amalan Sunnah di Bulan Muharam

Beda Pendapat..?


Indonesia merupakan negara yang sangat besar dan terdiri dari penduduk yang beragam  dan tentu saja dengan pendapat yang beragam pula. Mulai dari warna kulit, budaya, keturunan, agama dll. Berbicara tentang agama, indonesia termasuk salah satu negara yang berpenduduk islam terbesar di dunia. Bayangkan, ternyata negara kita negara terbesar penduduk muslimnya. SUBHANALLAH...  walaupun demikian, umat islam di Indonesia juga terbagi dalam berbagai kelompok, apakah itu yang dinamakan organisasi, aliran dll. Salah satu perrbedaan pendapat tersebut adalah dalam penentuan hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha.
Dua organisasi yang paling tua dan terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama, yang biasa disingkat dengan NU dan Muhammadiyah, organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan, selalu menarik perhatian penduduk Indonesia terutama dalam penentuan Hari Raya Islam. Hal ini di sebabkan oleh perbedaan penetapan hari raya oleh masing-masing organisasi. Nahdatul Ulama terkenal dengan metode Ru’yah nya dan Muhammadiyah dikenal dengan metode Hisab  nya. Masing-masing metode itu dilandasi oleh sunnah.
Pada tahun ini saja, Muhammadiyah jauh-jauh hari telah menetapkan hari raya Idul Adha jatuh pada hari selasa, sedangkan Nahdatul Ulama belum menetapkan apa-apa karena pada hari senin baru diadakan rapat itsbat. Mengapa muhammadiyah bisa begitu cepat menetapkan hari raya Idul Adha? Jawabannya mudah, metode yang mereka gunakan adalah metode Hisab. Jadi tanpa melihat hilalpun, kita bisa tahu.
Begitu juga dengan aliran-aliran islam yang ada di Indonesia, banyak sekali aliran yang berbeda pendapat mengenai penetapan hari Raya Islam, salah satunya Tarikat Naqsabandiyah. Dimana aliran ini sering kali bahkan selalu berbeda dengan pemerintah, muhammadiyah apalagi Nahdatul Ulama. Landasannya pun tak begitu penulis ketahui “ jika ada yang tahu tolong komentarnya”.
Dibalik perbedaan-perbedaan diatas, ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil. Diantaranya, perbedaan adalah suatu Anugerah. Karena Alloh  SWT sudah jelas mengatakan bahwa kita ini memang diciptakan berpasang-pasangan supaya saling mempelajari, saling mengambil pelajaran, supaya saling mengetahui. Dan perbedaan yang ada ini adalah rahmat. Dan kita tak mungkin bisa menolak adanya perbedaan itu. Bagi kita masyarakat umum tak perlu bingung pilih yang mana. Pilih saja opsi atau pilihan yang kita tahu punya ilmu yang berdasar paling shahih. Namun perlu penulis ingatkan, perbedaan yang perlu dihindari adalah perbedaan masalah AQIDAH, karena hal ini bisa mengakibatkan seseorang keluar dari AQIDAHnya Ahlussunnah Wal Jama’ah, sedangkan perbedaan dalam bidang furu’ (cabang) tak lah menjadi masalah. Semoga kita diberi petunjuk dalam menentukan pilihan.  Amiin !!!!

READ MORE Ą Beda Pendapat..?

Anda berminat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik disini